Di Desa Klapasawit Dukuh Joho RT 03/02, Buluspesantren Kebumen terdapat makam bangsawan. Nama-nama yang tercantum adalah : 1. Mbah Patra Leksana/R. Mas Ngabei Surantika/Mbah Soleh/R. Joko Purna, 2. Wangsa Dipa/Kyai Sawunggalih/Syeh Abdurrahman, 3. Mbah Soka Pura/Kyai Patah/Kyai Selo/Kyai Soka Leksana/Raden Jaka Umbaran, 4. Mbah Singayuda/Kyai Mataram/R. Sancang Yuda/ R. Setro Jenar, 5. Mbah Suliwarni/R. Mas Kalinyamat/ R. Soka Nata.
Desa Sidomukti Ambal (Dukuh Daratan) terdapat makam Syeh Abdul Qodir Ad-Daratan, Syeh Bledug Jagung, Syeh Abdul Qodir An-Daratany, Daratan Sidomukti Ambal, Syeh Bledug Jagung, Daratan Sidomukti Ambal, Mbah Kyai Sodri, Daratan Sidomukti Ambal, Eyang Doro Bei, Kradenan Ambal
Ke arah barat dari Kebumen terdapat makam wilayah Kebumen Barat : 1. Panembahan Agung Kajoran, Kajoran, Karanggayam, 2. Panembahan Eyang Sepuh Purnomo Sidik, Candi, Karanganyar, 3. Panembahan Duryudana, Sempor, 4. Panembahan Eyang Tumenggung Singa Taruna, Tresnorejo, Petanahan, 5. Panembahan Eyang Tumenggung Singa Ndanu, Puring, 6. Panembahan Eyang Tumenggung Carangnolo, Puring, 7. Panembahan Eyang Tumenggung Wono Salam, Sekarteja, Adimulyo, 8. Panembahan Eyang Dipawetjana, Sidomulyo, Adimulyo, 9. Panembahan Eyang Sepuh Joko Puring, Puring, 10. Syaikh Abbas, Dorowati, Klirong, 11. Syaikh Pandan Arum, Karangreja, Petanahan, 12. Panembahan Kalang Kadirja, Braja, Karangduwur, Petanahan, Makam mBah Agung di Ds. Kajoran , Karanggayam.
Di pusat kota Kebumen juga terdapat makam sesepuh yaitu 1. Syech Bagus ‘Ali (Panggel, Panjer, Kebumen), 2. Syech Sirnoboyo (Kuwarisan, Panjer, Kebumen), 3. Syech Gesing (Gesing, Adikarso, Kebumen), Syekh Ibrahim Asmorokondi Kuwarisan Panjer Kebumen. Makan R. Joko Murtani makamnya di Gunung Tumpeng.
Cikal bakal Kebumen sebenarnya berada di Kutowinangun, di Kebejen terdapat makam Aroem Binang I, (Joko Sangkrib), yang memiliki isteri di Bulupitu Desa Tunjungseto Kutowinangun. Bulupitu sampai saat ini lestari menjadi peziarahan. Sebenarnya Bulupitu bukanlah makam, tapi petilasan, tempat bertapa Joko Sangkrib. Konon setelah semedi tujuh puluh dua (72) hari, ia diberi senjata cemeti oleh Dewi Nawangwulan, dengan bekal itu Joko Sangkrib mengabdi ke Kraton Mataram. Putra Demang Kutowinangun itu menjadi sakti dan karena prestasinya ia diberi jabatan menjadi Adipati Kebumen sebagai Arungbinang I.
Ada juga yang mengisahkan, Dewi Nawangwulan itu “kekasih gelap” Joko Sangkrib menurut lakon-lakon di ketoprak. Setiap peziarah di Bulupitu saat ini ada juru kunci yang mengawal prosesi ziarah. Konon Juru Kunci Bulupitu sering menanyai peziarah; ingin naik jabatan atau ingin punya istri lagi? Nah, jika Anda ke Bulupitu mungkin ada baiknya menjawab pertanyaan itu dulu.
Dekat dengan Bulupitu ke arah timur ada desa Kalirancang Alian Kebumen terdapat makam keramat yang menjadi Cagar Budaya yaitu Cagar Budaya Sabdo Guno. Sebetulnya masih banyak makam-makam keramat di kebumen yang belum tergali proses kesejarahannya. Selayaknya makam-makam ini dapat menjadi [elajaran bagi orang Kebumen karena mereka berjuang penuh ikhlas mengembangkan Kebumen dahulu kala. (Bram diolah dari berbagai sumber)
http://kebumennews.com/183/